Kamis, 07 Agustus 2014

RESENSI NOVEL TOKYO TOWER

Judul: Tokyo Tower: Okan to Boku to, 
         Tokidoki, Oton (Tokyo Tower: Antara
         Aku, Ibu, dan terkadang Ayah)
Penulis: Lily Franky
Penerjemah: Fatmawati Djafri
Penerbit: Kansha Publishing
Cetakan: 1
Tahun terbit :Desember 2013
Tebal buku: 396 halaman
ISBN: 978-602-971-966-6

Masaya adalah seorang anak lelaki biasa. Ia dibesarkan oleh sang ibu. Awalnya Masaya tinggal bersama ayah dan ibunya. Namun karena menumpang dan hidup bersama mertua, saudara ipar, dan penghuni kos maka ibu Masaya membawanya keluar dan menumpang di rumah mertua kakak perempuan ayahnya. Di situlah awal Masaya terpisah dengan ayahnya. Karena suatu alasan, ayah dan ibu Masaya harus tinggal terpisah. Bukan berarti kemudian keduanya akan bercerai Keduanya lantas pindah lagi ke Chihuko, tinggal bersama nenek dari pihak ibu.
Pada saat Masaya berumur 15, Masaya hidup terpisah dari ibunya untuk pertama kalinya karena ia berkeinginan kuat hidup mandiri dan melanjutkan sekolahnya di kota Tokyo (216) setelah lulus ia akhirnya memasuki sebuah universitas seni di Tokyo. Selama di Tokyo Masaya mulai terjerumus dalam kebebasan sebuah kota besar dan mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya disaat itu juga ayahnya hadir untuk membantu dan terkadang memiliki peranan dalam kehidupannya. Sementara itu Ibunya tetap di Kyushu, bekerja keras agar dapat mengirimkan uang kepada Masaya yang berada di kota.
Pada saat ibu Masaya memasuki umur 60. Ibunya mengidap kanker kelenjar tiroid. Setelah ibunya dioperasi dan sembuh dari kanker yang dideritanya, Masaya mengajak ibunya untuk tinggal bersamanya di Tokyo, merekapun tinggal bersama dan perlahan kehidupan Masaya menjadi lebih baik. Disaat kehidupan mereka yang sudah mulai berjalan baik, kanker yang dulu diderita ibu Masaya belum juga sembuh, dan ibunya kembali melakukan operasi untuk kedua kalinya. Setelah itu Ibunya kembali mengidap kanker yang cukup parah. Masaya dengan ayahnya berusaha merawat ibu agar sembuh namun pada akhirnya ibunya meninggal karena kanker perut pada usia 69 .Setelah beberapa tahun sejak kepergian ibunya, Masaya pergi ke Tokyo tower untuk memenuhi janjinya kepada ibunya untuk pergi bersama-sama ke tokyo tower. Karena ibu Masaya telah meninggal, Masaya pergi ke tokyo tower dengan membawa papan nama ibunya. Masaya berjanji akan berusaha untuk menjalani kehidupannya dengan baik walaupun tanpa ibunya.



 MENGENAI PENULIS

Lily Franky (1963 - ) adalah laki-laki Jepang yang menggunakan nama pena perempuan asing . Lahir dan dibesarkan di Kyushu bagian utara, ia lulus dari Musashino Art University di Tokyo. Saat ini ia bekerja sebagai penulis buku anak-anak bergambar, fotografer, desainer, dan penulis lirik, serta telah mendapat penghargaan sebagai aktor. Dia melakukan debut sebagai penulis fiksi tahun 2003 dengan koleksi cerita pendek Boroboro ni natta hito e ( Untuk Mereka yang Apakah Falling Apart ). The otobiografi Tokyo Tawa : Okan to boku to, tokidoki, oton ( Tokyo Tower: Mom and Me, dan sometimes Dad ) adalah karya pertama full-length nya , dan menjadi serial di majalah selama sekitar empat tahun. Buku ini menerima Booksellers Award pada tahun 2006. Dia juga telah menerbitkan dua volume cerita anak bergambar berjudul Oden - kun ( Mr Stew ) , yang berubah menjadi sebuah serial animasi di televisi .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar