RESENSI NOVEL TOKYO TOWER
Judul: Tokyo Tower:
Okan to Boku to,
Tokidoki, Oton (Tokyo Tower: Antara
Aku, Ibu, dan terkadang Ayah)
Penulis: Lily Franky
Penulis: Lily Franky
Penerjemah:
Fatmawati Djafri
Penerbit: Kansha
Publishing
Cetakan: 1
Tahun terbit :Desember
2013
Tebal buku: 396
halaman
ISBN: 978-602-971-966-6
Masaya adalah seorang anak lelaki biasa. Ia
dibesarkan oleh sang ibu. Awalnya Masaya tinggal bersama ayah dan ibunya. Namun
karena menumpang dan hidup bersama mertua, saudara ipar, dan penghuni kos maka
ibu Masaya membawanya keluar dan menumpang di rumah mertua kakak perempuan
ayahnya. Di situlah awal Masaya terpisah dengan ayahnya. Karena suatu alasan,
ayah dan ibu Masaya harus tinggal terpisah. Bukan berarti kemudian keduanya
akan bercerai Keduanya lantas pindah lagi ke Chihuko, tinggal bersama nenek
dari pihak ibu.
Pada saat Masaya berumur 15, Masaya hidup terpisah dari ibunya untuk pertama kalinya
karena ia berkeinginan kuat hidup mandiri dan melanjutkan sekolahnya di kota
Tokyo (216) setelah lulus ia akhirnya memasuki sebuah universitas seni di
Tokyo. Selama di Tokyo Masaya mulai terjerumus dalam kebebasan sebuah kota
besar dan mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya disaat itu juga ayahnya
hadir untuk membantu dan terkadang memiliki peranan dalam kehidupannya. Sementara itu Ibunya tetap di Kyushu, bekerja keras
agar dapat mengirimkan uang kepada Masaya yang berada di kota.
Pada
saat ibu Masaya memasuki umur 60. Ibunya mengidap kanker kelenjar tiroid.
Setelah ibunya dioperasi dan sembuh dari kanker yang dideritanya, Masaya
mengajak ibunya untuk tinggal bersamanya di Tokyo, merekapun tinggal bersama
dan perlahan kehidupan Masaya menjadi lebih baik. Disaat kehidupan mereka yang
sudah mulai berjalan baik, kanker yang dulu diderita ibu Masaya belum juga
sembuh, dan ibunya kembali melakukan operasi untuk kedua kalinya. Setelah itu Ibunya kembali mengidap kanker yang cukup
parah. Masaya
dengan ayahnya berusaha merawat ibu agar sembuh namun pada akhirnya ibunya
meninggal karena kanker perut
pada usia 69 .Setelah beberapa tahun sejak kepergian ibunya, Masaya pergi ke
Tokyo tower untuk memenuhi janjinya kepada ibunya untuk pergi bersama-sama ke
tokyo tower. Karena ibu Masaya telah meninggal, Masaya pergi ke tokyo tower
dengan membawa papan nama ibunya. Masaya berjanji akan berusaha untuk menjalani
kehidupannya dengan baik walaupun tanpa ibunya.
Lily Franky (1963 - ) adalah laki-laki Jepang
yang menggunakan nama pena perempuan asing . Lahir dan dibesarkan di Kyushu
bagian utara, ia lulus dari Musashino Art University di Tokyo. Saat ini ia
bekerja sebagai penulis buku anak-anak bergambar, fotografer, desainer, dan
penulis lirik, serta telah mendapat penghargaan sebagai aktor. Dia melakukan
debut sebagai penulis fiksi tahun 2003 dengan koleksi cerita pendek Boroboro ni
natta hito e ( Untuk Mereka yang Apakah Falling Apart ). The otobiografi Tokyo
Tawa : Okan to boku to, tokidoki, oton ( Tokyo Tower: Mom and Me, dan sometimes
Dad ) adalah karya pertama full-length nya , dan menjadi serial di majalah
selama sekitar empat tahun. Buku ini menerima Booksellers Award pada tahun
2006. Dia juga telah menerbitkan dua volume cerita anak bergambar berjudul Oden
- kun ( Mr Stew ) , yang berubah menjadi sebuah serial animasi di televisi .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar